TIMES BENGKULU, TASIKMALAYA – Puluhan pegiat perahu wisata dan pelaku usaha destinasi wisata air di Situ Gede mengikuti pelatihan keamanan dan keselamatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan wisatawan dan meminimalisir kecelakaan di destinasi wisata air di Kota Tasikmalaya.
Puluhan pegiat wisata ini antusias mengikuti pelatihan yang menghadirkan narasumber berkompeten dalam bidang pencarian dan penyelamatan, di antaranya Ryan Fauzia Rahman dari Pos Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tasikmalaya dan Harisman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya.
Juga, Harniwan Obech, Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Tasikmalaya, sekaligus perwakilan dari Komunitas Republik Aer.
Menurut Rescuer Trampil Pos Basarnas Tasikmalaya, Riyan Fauzia Rahman, selama tahun 2024 terdapat sekitar 7 kejadian orang tenggelam dan orang terjebak di sumur di Kota Tasikmalaya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan angka kecelakaan di objek wisata air bisa ditekan. Selain itu, peserta pelatihan juga diberikan edukasi tentang langkah-langkah sistem pelaporan cepat (response time) untuk pengelola wisata air di Tasikmalaya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Situ Gede Endang Purnama (kiri) didampingi wakilnya Sudrajat saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia, Selasa (21/1/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
"Pada kegiatan ini, para pengemudi perahu dan pengelola wisata bisa memahami teknik penyelamatan di air dan cara merespons situasi darurat dengan cepat. Hal ini penting untuk meningkatkan keamanan wisatawan," ujar Riyan. Selasa (21/1/2025)
Ketua Pelaksana kegiatan, Ardis Sudiaman, bersama Kepala Bidang Pariwisata Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Tika Mulyatika, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pengelolaan destinasi wisata agar lebih profesional dan menarik bagi wisatawan.
"Keamanan menjadi faktor utama dalam pengelolaan destinasi wisata, terutama wisata air. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap wisatawan yang datang ke Situ Gede merasa lebih nyaman dan aman," jelas Tika.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) Situ Gede, Endang Purnama, didampingi wakilnya Sudrajat, mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, ini adalah kegiatan pertama yang dilakukan secara khusus untuk pengemudi perahu wisata di Situ Gede.
"Tingkat ketertarikan wisatawan untuk berkunjung ke Situ Gede cukup bagus. Bukan hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara banyak yang datang ke sini. Dengan adanya pelatihan ini, pemilik perahu bisa lebih paham cara memberikan pertolongan jika ada kecelakaan di air, termasuk tata cara penggunaan perahu yang aman," ujar Endang Purnama
"Pelatihan ini bagus karena pemilik perahu bisa lebih paham cara penyelamatan jika ada kecelakaan. Kami juga belajar tata cara pemakaian perahu yang aman," kata Ajat yang diamini Endang Purnama.
Endang Purnama mengungkapkan bahwa di Situ Gede terdapat 33 perahu yang dimiliki oleh 23 pengemudi perahu, dan semuanya harus mendapatkan pembinaan dalam hal keselamatan dan kenyamanan wisatawan. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya penggunaan pelampung bagi wisatawan.
"Untuk wisatawan lokal, mungkin penggunaan pelampung masih dianggap biasa saja. Namun, wisatawan asing sangat mengutamakan keselamatan. Mereka enggan naik perahu jika tidak ada pelampung. Ini menunjukkan bahwa standar keselamatan di wisata air harus lebih diperhatikan," ujarnya.
Endang juga berharap agar ada timbal balik bagi para pelaku wisata, terutama dalam bentuk kontribusi dari setiap tiket masuk. Ia juga mengusulkan adanya peningkatan dalam penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata.
"Saat ini, para pedagang masih berjualan secara liar dan belum terdata. Akan lebih baik jika mereka memiliki identitas resmi seperti ID card agar lebih tertata dan mendukung pengelolaan wisata yang lebih baik," pungkasnya.
Pelatihan keamanan dan keselamatan wisata air di Situ Gede merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar keselamatan bagi wisatawan. Dengan adanya edukasi tentang teknik penyelamatan dan sistem pelaporan cepat, para pengelola wisata diharapkan bisa lebih siap dalam menghadapi situasi darurat.
Selain itu, peningkatan fasilitas dan tata kelola wisata juga menjadi perhatian utama untuk menjadikan Situ Gede sebagai destinasi wisata unggulan di Kota Tasikmalaya.
"Kita berharap dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan wisata air di Tasikmalaya bisa semakin berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara." pungkas Endang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pegiat Wisata Situ Gede Tasikmalaya Ikuti Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Wisata Air
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Ronny Wicaksono |