https://bengkulu.times.co.id/
Ekonomi

Jokowi Ajak ISEI Rancang Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi dan Bonus Demografi

Kamis, 19 September 2024 - 18:41
Jokowi Ajak ISEI Rancang Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi dan Bonus Demografi Presiden RI Jokowi pada pembukaan Kongres ISEI XXII dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024). (FOTO: ANTARA/Aris Wasita)

TIMES BENGKULU, JAKARTA – Pada pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya peran ISEI dalam merumuskan strategi menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

"Dunia sekarang ini menghadapi gejolak ketidakpastian, tantangan yang tidak mudah. Semua negara mengalami termasuk kita, bahkan negara maju banyak yang masuk ke jurang resesi. Terakhir, Inggris masuk ke jurang resesi dan yang kita tahu 96 negara sudah menjadi pasien IMF," kata Jokowi.

Kepala Negara menyoroti bahwa pemerintah saat ini tengah fokus pada sektor pasar kerja. Ia mengingatkan bahwa ke depan terlalu sedikit peluang kerja untuk jumlah tenaga kerja yang sangat banyak. "Ini yang harus kita hindari, sehingga menurut saya jangan sampai kita terlalu larut dalam situasi global," ujarnya.

Jokowi juga menggarisbawahi perlunya perhitungan matang seiring dengan prediksi bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030.

Ia menyebutkan, hal itu bisa menjadi sebuah kekuatan tetapi juga bisa menjadi sebuah beban. "Inilah tantangan yang paling besar yang akan melompatkan kita menjadi negara maju atau tidak," kata Jokowi.

Menurutnya, tantangan pertama adalah perlambatan ekonomi global. "Kita tahu 2023 dari World Bank, global hanya tumbuh 2,7. Kemudian 2024 ini diperkirakan hanya muncul angka 2,6. Tahun depan naik sedikit 2,7 tapi masih jauh dari yang diharapkan oleh semua negara," kata dia.

Di tengah perlambatan ini, kata Jokowi, ekonomi Indonesia tumbuh pada angka kurang lebih 5,1 persen sehingga menjadi hal yang patut disyukuri."

Namun, Jokowi juga memperingatkan dampak dari kebijakan moneter yang ketat. "Kalau moneter direm, artinya industri pasti akan turun produksinya, otomatis itu perdagangan global juga akan turun kapasitasnya," ujarnya.

Tantangan kedua adalah peningkatan otomasi yang diperkirakan akan menyebabkan hilangnya puluhan juta pekerjaan. Jokowi menjelaskan, pada tahun 2025, jumlah lapangan pekerjaan yang hilang mencapai 85 juta. Kesempatan kerja makin sempit.

"Oleh sebab itu, saya berharap ISEI ada sebuah desain atau rencana taktis, strategi taktis, dan detail hal-hal taktis seperti ini," ujarnya.

"Yang kita perlukan bukan rencana makro yang sulit untuk diimplementasikan," lanjutnya. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.