TIMES BENGKULU, JAKARTA – Konvoi PBB yang membawa pekerja untuk melaksanakan vaksinasi polio di Gaza, dikepung kemudian ditembaki dan ditahan tentara Israel dengan di bawah todongan senjata di pos pemeriksaan.
Jet-jet tempur Israel, Selasa kemarin juga mengulangi perilakunya dengan membombardir sebuah kamp tenda di zona kemanusiaan yang sudah ditentukan dan membunuh sedikitnya 19 orang warga sipil Palestina.
Hari ini (11/9/2024), Israel juga telah membunuh lima orang warga Palestina di Tubas, Tepi Barat dengan serangan udara.
Bukan hanya itu, kendaraan PBB juga diseruduk dengan buldoser Israel dari depan maupun belakang.
"Israel membahayakan nyawa staf konvoi vaksin polio. Situasi meningkat sangat cepat. Tentara Israel mengarahkan senjata mereka langsung ke personel kami dalam konvoi. Kendaraan PBB dikepung oleh pasukan Israel dan tembakan dilepaskan," kata juru bicara PBB, Stéphane Dujarric di New York tentang insiden hari Senin di sebuah pos pemeriksaan di Gaza tengah.
"Konvoi itu kemudian didekati oleh tank Israel dan buldoser, yang kemudian menabrak kendaraan PBB dari depan dan belakang, menjepit konvoi dengan staf PBB di dalamnya," katanya.
Dujarric menggambarkan tembakan yang dilepaskan adalah tembakan peringatan dan mengatakan tidak ada yang terluka. "Tapi perilaku pasukan Israel di darat membahayakan nyawa staf kami," tambahnya.
Konvoi itu membawa 12 anggota staf dalam perjalanan mereka untuk pelaksanaan vaksinasi polio bagi anak-anak di Gaza.
Juru bicara itu mengatakan, padahal PBB telah mengoordinasikan pergerakannya dengan Israel.
Situasi menegangkan terjadi ketika para tentara Israel yang berjaga di pos pemeriksaan menuntut untuk menahan dua pekerja bantuan Palestina untuk diinterogasi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, bahwa mereka telah bertindak berdasarkan informasi intelijen "bahwa sejumlah tersangka Palestina berada dalam konvoi tersebut."
Menurut Dujarric, konvoi tersebut bisa kembali ke pangkalannya setelah lebih dari tujuh jam, selama waktu itu para karyawan PBB diinterogasi.
Israel telah berulang kali mengkait-kaitkan staf dari badan bantuan Palestina PBB (UNRWA) dengan kelompok teroris, meskipun PBB mengatakan Israel tidak pernah bisa membuktikan tuduhannya itu.
Sebuah kendaraan PBB dalam sebuah konvoi juga ditembak oleh tentara Israel bulan lalu.
Kini militer Israel mengumumkan penyelidikan atas tuduhan tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, akhirnya Senin kemarin membatalkan pelaksanaan vaksinasi polio setelah tentara Israel menghentikan konvoi kendaraan yang menuju Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.
Lagi Tenda Dibombardir
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, Selasa kemarin, Israel telah membombardir sebuah kamp tenda di zona kemanusiaan yang ditentukan hingga menyebabkan 19 orang warga sipil Palestina meninggal dunia.
Pertahanan Sipil, tim tanggap darurat yang beroperasi di bawah pemerintahan yang dipimpin Hamas mengatakan, serangan itu meninggalkan lubang sedalam 10 meter (32 kaki).
Militer Israel mengatakan, mereka menggunakan amunisi presisi terhadap sekelompok militan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban bisa bertambah.
Kementerian tersebut juga merupakan bagian dari pemerintah yang dipimpin Hamas. Angka-angkanya secara umum dianggap bisa diandalkan.
Perhitungannya dari perang-perang sebelumnya sebagian besar bertepatan dengan angka-angka dari peneliti independen, PBB, dan bahkan militer Israel.
Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 40.000 warga Palestina telah meninggal dunia di Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Kementerian tersebut tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil dalam penghitungannya.
Perang tersebut telah menyebabkan kerusakan besar dan mengungsikan sekitar 90% dari populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa, dan pengungsian itu terjadi berkali-kali. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Israel Tembaki Konvoi Vaksinasi Polio, Tenda Pengungsi Dibombardir
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |