TIMES BENGKULU, JAKARTA – Setiap malam di bulan Ramadan memiliki keutamaan tersendiri, termasuk malam ke-11.
Dalam kitab Durratun Nashihin, disebutkan bahwa seseorang yang melaksanakan Shalat Tarawih di malam ini akan mendapatkan pengampunan dosa, seakan-akan ia kembali seperti bayi yang baru lahir.
وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةَ عَشَرَةَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا كَيَوْمٍ وُلِدَ مِنْ بَطْنِ اُمِّهِ
Artinya: Pada malam kesebelas, kelak ia akan meninggal dunia seperti keadaan di mana ia baru dilahirkan dari perut ibunya.
Hal ini menegaskan bahwa orang yang menjalankan Shalat Tarawih di malam ke-11 akan mendapat penghapusan dosa, layaknya bayi yang baru lahir tanpa dosa sehingga menjadi kesempatan emas untuk kembali ke fitrah dan memperbaiki diri.
Keutamaan ini menunjukkan besarnya rahmat Allah bagi umat Islam yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Tidak hanya pengampunan dosa, tetapi juga ketenangan hati dan keberkahan dalam hidup.
Selain mendapatkan pengampunan, Shalat Tarawih menjadi ajang refleksi dan perbaikan diri. Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga memperbanyak amal ibadah dan meningkatkan ketakwaan.
Setiap rakaat yang dijalankan dengan ikhlas menjadi langkah menuju kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
Keutamaan Shalat Tarawih malam ke-11 sebagaimana dijelaskan dalam Durratun Nashihin adalah penghapusan dosa hingga kembali suci seperti bayi yang baru lahir.
Semoga kita termasuk golongan yang mendapat ampunan dan keberkahan di bulan suci Ramadan ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke-11 Ramadan: Dosa Terampuni Seperti Bayi Baru Lahir
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |