TIMES BENGKULU, MALANG – Infrastuktur jalan, termasuk di Kabupaten Malang, kerap didapati mengalami aspal rusak dan berlubang. Cuaca ekstrem dengan hujan intensitas tinggi bisa menyebabkan genangan air di bahu jalan. Hal ini disebut menjadi faktor pemicu yang rentan menyebabkan jalan rusak.
Terkait fenomena infrastruktur jalan rusak ini, sejumlah hal perlu diketahui masyarakat. Terlebih, para pengendara dan pengguna jalan.
Berikut fakta-fakta terkait infrastruktur jalan:
Kekuatan Aspal Jalan
Kekuatan jalan memang bergantung bahan yang digunakan juga kualitas pengerjaannya. Secara umum, infrastuktur jalan yang baik menggunakan aspal hotmix. Namun, untuk kondisi kontur tanah dan topografi tertentu, dibutuhkan konstruksi jalan yang lebih kuat, seperti cor beton.
Untuk jalan dengan aspal hotmix, secara umum punya kekuatan bertahan selama 10 tahun. Akan tetapi, aspal jalan yang kerap tergenang air, kekuatannya bisa berkurang dan diperkirakan hanya bertahan sampai 6 tahun.
Karena itu, di semua jalan di wilayah Kabupaten Malang, baik jalan berstatus nasional atau jalan kabupaten (K1), aspalnya berpotensi mengalami rusak setelah sekian tahun dibangun. Terlebih, saat hujan ekstrem dan menimbulkan genangan air di badan jalan.
Infrastruktur Penunjang
Infrastuktur penunjang untuk jalan sangat penting. Selain lampu penerangan jalan umum, infrastuktur penunjang juga bisa berupa dinding penahan dan saluran drainase.
Tambahan infrastuktur penunjang jalan ini bergantung kondisi jalur atau ruas jalan. Di jalur dengan banyak tebing dan jurang, dibutuhkan dinding penahan jalan untuk mengantisipasi jalan bergeser atau terkena material yang menutupi atau merusak jalan, akibat tanah longsor karena tergerus air.
Sedangkan, saluran drainase di kanan kiri jalan sangat penting, untuk mengantisipasi genangan air di badan jalan, akibat curah hujan tinggi atau air luapan banjir.
Dari beberapa kali assesmen terhadap jalan rusak atau berlobang, mayoritas dipicu genangan air yang kurang lancar dan hampir selalu menutupi jalan selama terjadi hujan.
Anggaran Tentukan Prioritas Penanganan
Kegiatan penanganan infrastuktur yang dikelola Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang dari anggaran APBD 2025 ini, dipastikan sejumlah total Rp 312 miliar.
Pagu anggaran tersebut, digunakan untuk memenuhi tanggung jawab peningkatan dan pemeliharaan jalan. Panjang total jalan di Kabupaten Malang mencapai 1.668,7 kilometer.
Pihak PU Bina Marga menyebut, sekitar 80 persen jalan di Kabupaten Malang dalam kondisi mantap. Sisanya, 20 persen kondisinya belum mantap dan mengalami rusak sedang dan berat.
Untuk menangani semua jalan K1 di wilayah Kabupaten Malang, anggaran sejumlah itu boleh dibilang cekak.
"Hampir semua jalan saat musim hujan ekstrem mengalami rusak aspalnya. Sehingga, dalam menangani (rehab) jalan rusak, maka bisanya harus dilakukan secara bergantian," terangnya.
Karena itu, terkait pemeliharaan dan rehab khusus jalan rusak, pihak Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang harus menentukan prioritas, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor.
Diantaranya, memprioritas perbaikan jalan rusak untuk jalan kategori padat atau LHR (lalu lintas harian rata-rata) yang tinggi. Selain jalur padat, pemeliharaan atau rehab jalan yang harus diantisipas,i biasanya di jalur kecepatan tinggi.
Dinas PU Bina Marga telah memetakan sejumlah jalur jalan LHR, untuk secepatnya ditangani jika mengalami kerusakan. Seperti jalan di jalur Jalan Lingkar Barat (jalibar) Kepanjen, jalur Kendalpayak Pakisaji ke Kepanjen, atau jalan yang melewati Bululawang menuju Gondanglegi maupun Turen, Kabupaten Malang.
Kewaspadaan Pengendara
Dalam situasi jalan banyak rusak saat musim hujan, kehati-hatian pengguna jalan sangat penting. Terlebih, untuk jalan yang kondisinya rusak parah dan banyak berlobang.
Genangan air di badan jalan yang rusak berlobang, bisa membahayakan pengendara dan pengguna jalan. Saat malam hari, dengan penerangan yang kurang, jalan rusak tertutup genangan air bisa menimbulkan kecelakaan.
"Harapan kami, rehab jalan bisa lebih meningkatkan keamanan dan kenyaman pengguna jalan. Namun, dihimbau pengguna jalan diimbau tetap berhati-hati, karena cuaca ekstrem, juga saat melewati jalan yang sedang dalam perbaikan rehab," tukas Khairul Isnaidi Kusuma. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jalan dengan Lalu Lintas Padat Kerap Rusak Berlubang, Ini yang Harus Dipahami Pengendara
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ronny Wicaksono |