TIMES BENGKULU, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi memperpanjang proses pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) di Jawa Barat sebagai langkah antisipatif menghadapi prakiraan hujan dengan intensitas tinggi pada pekan terakhir Oktober 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa OMC dilakukan untuk meredistribusi curah hujan agar tidak turun secara berlebihan di daratan dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
“Hingga hari ini BNPB masih melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk wilayah Jawa Barat. Operasi ini dilakukan guna menjaga agar curah hujan tidak melampaui batas normal,” ujar Abdul Muhari di Jakarta, mengutip ANTARA.
Berdasarkan hasil analisis prakiraan cuaca mingguan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), BNPB menemukan risiko tingginya hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat.
Wilayah-yang-dikategorikan-risiko-tinggi termasuk Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan kawasan Bandung Raya. Oleh sebab itu, OMC diperpanjang untuk menangani secara lebih intensif potensi hujan ekstrem yang masih terbuka hingga awal November.
Sebelumnya, OMC juga telah berlangsung di wilayah Jawa Tengah sejak Sabtu (25/10/2025) sebagai pendahulu, dengan sembilan sorti penerbangan dalam 16 jam 29 menit, menggunakan bahan penyemaian berupa 5 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 4 ton Kalsium Oksida (CaO).
Di Jawa Barat, dalam pelaksanaan awal (23–25 Oktober) dilaporkan bahwa penyemaian berhasil menurunkan curah hujan hingga 81 % berdasarkan pantauan radar BMKG—menjadi indikator awal efektivitas operasi.
BNPB menegaskan bahwa strategi modifikasi cuaca ini merupakan langkah mitigasi aktif pemerintah guna melindungi keselamatan masyarakat dan menjaga stabilitas lingkungan selama masa cuaca ekstrem terutama di masa transisi musim.
Abdul Muhari mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan: menyiapkan “tas siaga bencana”, memantau informasi resmi dari BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan BMKG, serta menghindari zona-rawan ketika hujan lebat melanda. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cegah Banjir dan Longsor, BNPB Perpanjang Modifikasi Cuaca di Jawa Barat
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |