TIMES BENGKULU, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. Fauzan, resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Senin (21/10/2024). Dia dilantik bersama 48 menteri dan 46 wakil menteri lainya di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.
Terkait penunjukan itu, Fauzan mengatakan ia tak pernah berpikir untuk bisa menjadi wakil menteri. Sekalipun ia memang merupakan salah satu wakil ketua tim kampanye nasional (TKN) Prabowo-Gibran saat Pilpres beberapa waktu lalu.
Pria asli Kediri itu menjelaskan, pemilihan namanya merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo dan timnya. Hal itu tentu membuatnya bangga karena dipercaya untuk bisa memegang tugas penting dalma dunia pendidikan.
“Ini juga membuktikan bahwa UMM mampu menghasilkan sosok-sosok yang bukan hanya mempunyai kompetensi akademis, tapi memang memiliki skill-skill leadership yang bagus,” tegasnya.
Adapun terkait bidang tugasnya, mantan rektor UMM dua periode itu belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Hal itu karena posisi yang ia duduki merupakan bidang baru dan belum ada di kabinet sebelumnya. Namun tentu akan berkaitan dengan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.
“Belum bisa menjelaskan lebih rinci, apalagi saya adalah wakil menteri. Jadi pasti akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan menteri pendidikan tinggi, sains, dna teknologi,” katanya melanjutkan.
Fauzan juga menilai, hadirnya dua kementerian yang fokus pada bidang pendidikan merupakan hasil dari pemikiran matang Presiden Prabowo dan tim. Salah satu tujuannya tentu agar bisa lebih fokus dan cepat dalam menangani persoalan-persoalan yang muncul. Dengan begitu, akan muncul banyak solusi yang tepat bagi masalah-masalah di bidag pendidikan.
sebelumnya, sosok Fauzan memang selalu memegang posisi-posisi yang strategis, baik di UMM, Muhammadiyah, maupun organisasi lain. Misalnya saja menjadi dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) UMM selama dua periode, yakni pada 2005 hingga 2012. Kemudian juga mengemban tugas sebagai wakil rektor II Kampus Putih dan kemudian diangkat menjadi rektor UMM selama dua periode, sejak 2016 hingga 2024.
Prof Fauzan dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tidak neko-neko. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Humas UMM Dr. M. Isnaini, M.Pd. Menurutnya, Fauzan selalu memunculkan gagasan dan ide yang memiliki nilai kebaruan, utamanya dalam pengembangan dunia pendidikan. Misalnya melalui program Center of Excellence (CoE) yang menjembatani mahasiswa, kampus dan industri. Membantu mahasiswa belajar skill yang dibutuhkan masyarakat dan industri.
“Kemudian juga program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat yang mendorong para pakar dan profesor untuk bisa terjun langsung ke masyarakat. Membantu, mendampingi, dan memaksimalkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah,” tegasnya Krisna, sapaan akrabnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mantan Rektor UMM Prof Fauzan Dilantik Jadi Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |