TIMES BENGKULU, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Hingga Agustus 2024, sebanyak 12.400 guru yang mengikuti program tersebut telah menjabat sebagai kepala sekolah di berbagai daerah.
"Secara nasional hingga bulan Agustus terdapat 92.887 guru penggerak yang lulus pendidikan," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, dalam sebuah acara di Pekanbaru, Riau, Jumat (9/8/2024).
Program PGP yang telah berjalan sejak 2020, bertujuan memberikan ruang bagi para guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Hingga saat ini, program ini telah sukses mencetak ribuan kepala sekolah baru, dan jumlah ini diproyeksikan akan terus bertambah.
Kemendikbudristek menargetkan pada akhir tahun 2024, program PGP dapat mencetak hingga 20.939 kepala sekolah baru serta 5.000 guru yang akan berperan sebagai pengawas sekolah.
"Pada 2025, kami akan melanjutkan program PGP angkatan ke-12 dengan target 30 ribu guru yang telah terseleksi pada 2024, serta pelaksanaan angkatan ke-13 dan 14 dengan total proyeksi sebanyak 39 ribu guru," kata Nunuk.
Evaluasi Program PGP
Evaluasi terhadap program PGP yang dilakukan bersama dengan Bank Dunia menunjukkan hasil yang positif. Para guru lulusan PGP berhasil menunjukkan disiplin yang lebih baik dalam pembelajaran, yang berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan bagi para murid.
"Kami sudah mengecek melalui Bank Dunia bahwa guru peserta program PGP ini memberikan dampak yang positif kepada murid dan kualitas pengajarannya pun lebih baik saat diajar oleh guru penggerak," ujar Nunuk.
Sejumlah guru di Provinsi Riau juga menyambut baik program ini dan berharap agar program PGP tetap berlanjut, meski terjadi perubahan kepemimpinan di tingkat nasional.
"Meski Presiden berganti, Menteri berganti, semoga program guru bergerak terus berlanjut," ujar Muhamad Febriansetiana, seorang guru penggerak dari SDN 126 Pekanbaru, Riau.
Febri, yang merupakan lulusan angkatan pertama program PGP pada tahun 2020, menekankan bahwa program ini telah membawa banyak manfaat, baik bagi para pengajar maupun murid.
"Selama proses pendidikan, banyak informasi yang bisa diterapkan di sekolah, baik dengan murid, guru, maupun wali murid," jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Keren! Belasan Ribu Guru Penggerak Kini Jadi Kepala Sekolah
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |