TIMES BENGKULU, JAKARTA – Manga dan anime bertema Samurai memang paling menarik untuk dibahas. Sebab Samurai tak lepas dari sejarah Jepang. Salah satu manga Samurai yang paling populer berjudul Rurouni Kenshin atau Samurai X.
Dilansir dari National Geographic, Samurai merupakan kelas prajurit Jepang yang sangat terampil (mirip pasukan khusus). Mereka muncul di Jepang setelah reformasi Taika sejak tahun 646 M.
Biasanya Samurai jago dalam menggunakan berbagai senjata, utamanya pedang yang disebut chokuto. Samurai juga memiliki kode etik, dimana ia disumpah untuk setiap pada tuannya melebihi keluarganya. Hal itu sesuai dengan namanya Samurai yang berarti mereka yang melayani atau pengikut.
Di masa penjajahan, Samurai juga dikerahkan oleh Kekaisaran Jepang untuk menduduki negara jajahan.
Meski Samurai secara umum adalah prajurit khusus, namun ada beberapa Samurai yang punya nama besar. Nama besar Samurai tersebut melegenda hingga menjadi inspirasi penulis cerita manga. Termasuk Nobuhiro Watsuki yang menulis manga Rurouni Kenshin atau Samurai X.
Manga Rorouni Kenshin terbit pertama kali tahun 1994. Manga itu langsung populer ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Manga Kenshin itu kemudian diadaptasi menjadi film anime dan live action.
Secara garis besar, manga itu mengisahkan pengembara bernama Himura Kenshin yang dulunya dikenal sebagai pembunuh bayaran Hitokiri Battōsai. Meski memiliki keahlian pedang yang termahsyur, namun ia berjanji tidak akan membunuh seseorang lagi.
Nah ternyata sang penulis Nobuhiro Watsuki mengatakan bahwa saat menulis karakter Kenshin terinspirasi dari Samurai yang pernah hidup di Jepang. Namanya Kawakami Gensai.
Kawakami Gensai
Kawakami Gensai menjadi salah satu inspirasi dalam Samurai X. Kisah Gensai ini mirip sekali dengan Kenshin. Ia seorang Samurai yang kemudian menjadi penbunuh bayaran.
Gensai yang hidup sekitar tahun 1800-an itu merupakan pendekar pedang yang sangat terampil. Ia bahkan salah satu dari empat pembunuh yang paling ditakuti pada perioder Bakumatsu.
Karena kepiawaiannya bermain pedang yang mematikan, ia mendapat julukan Hitokiri. "Empat Hitokiri dari Bakumatsu” adalah istilah yang diberikan kepada empat samurai selama era Bakumatsu dalam sejarah Kekaisaran Jepang.
Hitokiri sendiri berarti pemotong manusia (pembunuh).
Empat Samurai itu adalah adalah Gensai, Kirino Toshiaki, Tanaka Shinbei, dan Okada Izo. Mereka menentang Keshogunan Tokugawa (dan kemudian, mendukung Kaisar Meiji).
Gensai kemudian sempat masuk penjara karena melawan para pendukung shogun. Belum lama keluar dari penjara, ia dituduh tidak patuh pada kebijakan Pemerintah Meiji. Dia juga dicurigai atas pembunuhan seorang penasihat Kekaisaran.
Gensai akhirnya harus menjalani hukuman mati dengan cara dipenggal tahun 1872. Ia dimakamkan di Ikegami Honmon-ji, Tokyo. Hingga kini masih banyak orang dan wisatawan yang mengunjungi makamnya. Hmm, berbeda yaa dengan ending Rurouni Kenshin. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Seorang Samurai jadi Inspirasi Manga Rurouni Kenshin, Siapa Dia?
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |