https://bengkulu.times.co.id/
Gaya Hidup

Alip_Ba_Ta Fingerstyle, Sebuah Aset Nasional

Minggu, 06 Juni 2021 - 05:58
Alip_Ba_Ta Fingerstyle, Sebuah Aset Nasional ilustrasi akun Alip_Ba_Ta (FOTO: youtube/Alip_Ba_Ta)

TIMES BENGKULU, JAKARTAPonorogo bukan identik Reyog lagi. Sekarang ada Alip_Ba_Ta.

Alief Gustakhiyat, menggunakan akun Alip_Ba_Ta untuk merekam cara dia bermain gitar. Seratus lebih lagu dia mainkan, baik ciptaannya sendiri dan cover sejumlah lagu barat/lokal.

Dia buka akun youtube 28 Januari 2018 lalu. Sekarang, Sabtu (5/6/2021), akunnya punya 4,57 juta subscriber. Dan yang nonton videonya tembus 308 juta orang. Wow...

Sama sekali tak ada yang spesial. Sama sekali tidak ada juga kesan 'wah' di video yang diunggahnya. Tak ada studio, apalagi sound systems dan microphone canggih. Tak ada satupun kru yang membantunya.

Cuma sebuah smartphone dan sebuah alat perekam sederhana untuk merekam denting gitarnya. Main gitar sendiri, rekam sendiri, edit sendiri dan publish sendiri. Apa adanya. Cukup.

Hasilnya? Ya sangat minimalis banget.

Di sejumlah video yang diunggahnya, background latarnya tampak poster perkalian dan pertambahan angka yang ditempel dengan lakban hitam. Mungkin buat anaknya belajar berhitung. Ada juga poster huruf alfabet, a sampai z.

Kadang dia berpose dengan latar belakang tv 14 inch.

Di sejumlah video yang diunggah, kadang juga suara anaknya terekam. Bahkan suara tukang sayur. Dan tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya sebelum dan sesudah dia memetik gitar di videonya.

Kelihatannya, sopir forklift di sebuah pabrik di Cakung Jakarta Utara ini tak peduli dengan itu semua. Alief cuma fokus satu hal: merekam karyanya dan disimpannya di youtube. Mungkin itu niatnya.

Namun, youtube bukan sekadar tempat untuk merekam. Video laki kelahiran Ponorogo 1989 lalu ini menyebar ke seluruh dunia. Netizen global pun mereaksi setiap video yang diunggahnya.

Apa komentar mereka?

The God of Fingerstyle!. Dewa Fingerstyle!. Gaya petikan gitar fingerstyle Alief disebut unik. Tak ada dalam kelas teori bermain gitar. Keluar dari mainstream.

Ketika dia memetik gitarnya, sebuah konser musik seperti hadir di depan pendengarnya. Seperti ada empat orang yang bermain musik. Cantik, akurat, renyah, emosional, dan membuat bulu tangan berdiri. Merinding.

Kata Dewa Budjana, dia belum bisa bermain seperti Alief. Dia masih butuh orang lain dalam sebuah grup band agar petikan gitarnya bisa dinikmati.

Seorang musisi gitar dari luar merespons aransemen Alief di lagu Lingsir Wengi ciptaan Sunan Kalijaga: dia belum pernah melihat saru pun musisi gitar yang ada di dunia ini bermain seperti gaya fingertsyle akustik ala Alief.

"World class. Kelas dunia," puji Ahmad Dhani.

Aset nasional

Kalau di dunia ada Flamenco fingerstyle, African fingerstyle, Country Blues fingerstyle, atau Bossanova fingerstyle. Kini dunia merekam jejak baru: Alip_Ba_Ta fingerstyle.

Gaya Alip_Ba_Ta fingerstyle sangat orisinil. Dan dalam beberapa aransemen musik Alif, sangat khas Indonesia. Lekat dengan budaya lokal.

Pertanyaannya. Apakah layak kreativitas orisinal khas Alief ini jadi salah satu ikon Indonesia? Atau layakkah jadi aset nasional yang harus ditumbuhkembangkan?

Sebenarnya, di samping Alief, banyak potensi kreatif khas Indonesia lain yang bisa dijadikan ikon Indonesia untuk berbicara di tingkat global. Ini soal 'ngeh' apa enggak.

Mau diperhatikan atau tidak oleh negara. Yang jelas, laki Ponorogo ini sudah membuat genre baru di dunia musik: Alip_Ba_Ta Fingerstyle.(*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.