TIMES BENGKULU, KEDIRI – Kabupaten Kediri punya banyak suguhan kuliner dengan citarasa yang menarik. Salah satunya adalah Sate Kambing Bu Jumangin. Berada di sekitaran jalan Pamenang, Desa Ngasem, Kabupaten Kediri, Sate Kambing Bu Jumangin tidak pernah sepi pengunjung.
Cita rasa khas yang sudah melegenda, menjadikan Sate Kambing Bu Jumangin menjadi salah satu tujuan utama para pecinta kuliner baik dari dalam ataupun luar Kabupaten Kediri.
Sate Kambing Bu Jumangin (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Sate Kambing Bu Jumangin sudah ada sejak 1980. Sejak pertama berdiri, baik lokasi dan kenikmatannya tidak pernah berubah.
Generasi ketiga pengelola Sate Kambing Bu Jumangin yakni Ressy Wardana menuturkan keaslian rasa sate kambing di tempatnya terjaga berkat pemilihan daging kambing yang dipakai.
Ressy menuturkan daging kambing yang digunakan merupakan daging kambing dere atau kambing muda yang belum pernah kawin.
Sate Kambing Bu Jumangin (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
"Dan jenisnya berbeda. Jadi kambing kan banyak rasnya. Ada yang ras putih, ada ras hitam, yang ras merah. Kita disini pakai yang ras merah," tuturnya, Jumat (04/10/2024).
Untuk bumbu sate, pada menu utama Sate Kambing Bu Jumangin menggunakan bumbu kacang. Namun bumbu kacangnya berbeda dari sate-sate lainnya.
"Kita otentiknya dari dulu itu bumbu kacang
Cuma bumbu kacang kita beda. Kalau kebanyakan sate itu kacangnya lebih halus, tapi disini lebih kasar. Terus kalau dibanding dengan sate lain, di kita lebih dominan manis, "jelas Ressy.
Selama hampir 44 tahun memanjakan lidah para pecinta kuliner, Sate Kambing Bu Jumangin tidak pernah membuka cabang. Hal itu juga menjadi salah satu cara untuk menjaga keaslian cita rasa khas dari Sate Kambing Bu Jumangin.
"Seperti masalah bakar sate. Kita tidak bakar saja. Jadi tingkat kematangannya dan sebagainya itu harus benar-benar pas. Terus menu-menu yang lain seperti tongseng, tengkleng dan yang lain kita juga perhatikan rasa nya dengan ketat," tambahnya.
Setiap hari Sate Kambing Bu Jumangin bisa menghabiskan sekitar 8-12 ekor kambing. Jumlah itu bisa bertambah saat hari libur tiba dengan kebanyakan pembeli datang dari luar kota. Mulai dari Kota Kediri, Sidoarjo, Surabaya dan kota lain di Jawa Timur.
Ressy mengungkapkan, diantara para pembeli itu bahkan ada sudah menjadi langganan sejak sate kambing Bu Jumangin pertama kali berdiri.
"Beliau langganan dari zamannya mbah dulu. Merasakan dari generasi kedua terus merasakan di generasi ketiga. Beliau mengatakan sate kambing Bu Jumangin itu ya kayak gini.
" Jadi tidak ada perubahan sama sekali," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sate Kambing Bu Jumangin Kediri, Menjaga Cita Rasa Khas Sejak 1980
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |