Ekonomi

Lakukan PHK Massal, Ini Sejarah Shopee Masuk Indonesia

Selasa, 20 September 2022 - 18:38
Lakukan PHK Massal, Ini Sejarah Shopee Masuk Indonesia Shopee melakukan PHK pada sejumlah karyawannya di Indonesia. (FOTO: Antara)

TIMES BENGKULU, JAKARTAShopee melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya di Indonesia. Kabar PHK ini sebenarnya sudah beredar sejak Juni 2022 lalu.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengakui, Shopee melakukan PHK sejumlah karyawan di beberapa negara operasional perusahaan.

Bagaimana sebenarnya sejarah Shopee terbentuk hingga masuk ke Indonesia?

Diketahui, Shopee adalah situs elektronik komersial. Kantor pusat berada di Singapura yang dimiliki oleh Sea Limited. Perusahaan ini pertana kali diluncurkan di Singapura pada 2015 lalu.

Hingga akhirnya memperluas jangkauan ke negara Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam, Filipina dan Indonesia sendiri. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng.

Dikutip dari Wikipedia, Shopee pertama kali meluncur sebagai marketplace consumer to consumer (C2C). Dan kini telah beralih ke model hibrid C2C dan business to consumer (B2C)  semenjak meluncurkan Shopee Mall yang merupakan platform toko daring untuk brand ternama.

Pada 2017, platform tersebut mencatat 80 juta unduhan aplikasi dengan lebih dari empat juta penjual dan lebih dsri 180 juta produk akktif.

Kuartal keempat 2017, Shopee melaporkan nilai perdagangan bruto (GMV)  sebesar US$1,6 miliar, naik 206 persen dsri tahun sebelumnya. Shopee memiliki nilai total GMV pada tahun 2018 sebesar US$2,7 miliar, naik 253 persen dari tahun 2017.

Di Malaysia, perusahaan ini menjadi portal perdagangan elektronik ke-3 yang paling banyak dikunjungi di kuartal IV 2017, menggantikan Lelong dan melampaui peringkat Lazada sebagai aplikasi terbaik di Golgle Play dan IOS App store.

Untuk di Indonesia sendiri, survei yang dilakukan pada Desember 2017 oleh TheAsianParent menyampaikan, Shopee adalah platform belanja pilihan pertama bagi para ibu di Indonesia, diikuti oleh Tokopedia, dan Lazada.

Bulan April 2020 lalu, Shopee Indonesia mulai mempromosikan penjualan makanan siap saji di platform Shopee untuk menjadi pemain ketiga yang bersaing dengan Gofood dan GrabFood. Dimana, program bernama ShopeeFood tersebut sudah merekrut lebih dari 500 penjual makanan di wilayah Ibu Kota DKI Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, Shopee melakukan PHK pada sejumlah karyawannya di Indonesia. Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengakui, Shopee melakukan PHK sejumlah karyawan di beberapa negara operasional perusahaan.

Radynal menyampaikan, PHK yang dilakukan oleh Shopee terkait dengan kondisi ekonomi global. "Ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien, katanya dikutip dari Kompas.com.

Ia mengaku, apa yang dilakukan oleh Shopee adalah keputusan yang tak mudah. Sebelumnya, kata dia, perusahaan di Indonesia sendiri sudah mencoba melakukan penyesuaian dengan beberapa kebijakan bisnis.

Tapi, PHK yang saat ini dilakukan adalah langkah akhir yang harus dilakukan oleh perusahaan. Ia mengaku, sejauh ini, Shopee belum merinci berapa karyawan yang sudah di PHK.

Namun yang jelas lanjut dia, langkah PHK yang dilakukan tak mempengaruhi operasi bisnis dan layanan kepada penjual, membeli dan mitra lain di tanah air. Ia menyampaikan, Shopee Indonesia masih juga akan melanjutkan misi melayani penjual, pembeli dan bahkan UMKM.

Shopee Indonesia, kata dia, saat ini melayani jutaan pembeli. Termasuk UMKM dan pengusaha lokal di 514 kota dan kabupaten di tanah air.

"Shopee Indonesia juga memastikan langkah ini tak akan mempengaruhi operasi bisnis dan layanan kepada seluruh penjual, pembeli dan mitra di Indonesia," jelas dia.

Ia juga menjelaskan, langkah PHK ini juga sejalan dengan fokus efisiensi perusahaan. Itu kata dia, untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini," katanya.

Ia memastikan, karyawan yang terdampak PHK akan diberikan pesangon berupa satu bulan gaji. "Proses ini akan dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah. Karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundangan-undangan dengan tambahan satu bulan gaji," jelasnya.

Kata dia, karyawan yang di PHK juga masih bisa memakai fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhirnya 2022 nanti.

Pemprov DKI Jakarta pun juga menanggapi soal PHK pada karyawan Shopee tersebut. Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, Andri Yansyah menyampaikan, pihaknya akan memfasilitasi dan membuka kesempatan bagi mereka yang terdampak PHK tersebut.

"Kami buka kesempatan untuk mereka datang dan melaporkan agar kami bisa mencatatkan perselisihannya," katanya dikutip TIMES Indonesia dari Antara.

Kata Andri, pencatatan perselisihan adalah pintu masuk bagi pihaknya dalam menangani laporan sengketa antara karyawan yang di PHK dan perusahaan.

Upaya ini, kata dia, agar perusahaan dan karyawan yang di PHK bisa mendapatkan solusi dan mediasi hingga kedua-duanya bisa diuntungkan dan tidak dirugikan.

Ia menjelaskan, dalam mediasi itu, Pemprov DKI Jakarta bakal menanyakan keinginan dan hak yang harus dipenuhi pihak perusahaan mau pun karyawan yang di PHK.

Jika itu sudah dilakukan, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta akan mencarikan solusi sesuai dengan koridor atau Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi. "Kami upayakan dan kami selesaikan dengan cara kekeluargaan. Syukur-syukur tidak jadi PHK" ucapnya.

Ia juga menyampaikan, ada banyak karyawan yang di PHK tak berani memberikan laporan kepada pihaknya. Namun kata dia, pihaknya menganjurkan agar karyawan yang di PHK melaporkan melalui kelompok serikat pekerja di perusahaan tersebut.

Terkait PHK karyawan Shopee tersebut, ia mengaku belum mendapat kabar adanya karyawan ataupun kelompok serikat pekerja dari Shopee yang melaporkan. "Hingga saat ini belum ada laporan dan kita tetap terbuka menerima laporan, itu tugas kita," ujarnya. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.