https://bengkulu.times.co.id/
Ekonomi

Berkah di Balik Panas Kemarau, Penjual Sop Buah di Pemalang Panen Omzet

Senin, 12 Agustus 2024 - 15:14
Berkah di Balik Panas Kemarau, Penjual Sop Buah di Pemalang Panen Omzet Tampak Ali sang penjual sop buah di Pemalang sedang melayani pembeli (Foto: Ragil/TIMES Indonesia)

TIMES BENGKULU, PEMALANGSop buah ternyata jenis minuman yang tidak hanya dijual saat bulan Ramadhan saja. Hampir setiap hari minuman ini banyak dijumpai di sejumlah tempat di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Dan saat musim kemarau di mana panas setiap hari menghentak dan menimbulkan rasa dahaga yang sangat terasa, Ali yang merupakan seorang pedagang sop buah di Alun-alun Pemalang mampu meraup omzet jutaan rupiah setiap harinya.

Pria 50 tahun ini adalah salah seorang pedagang yang sudah lama menggelar dagangan minuman dingin dicampur olahan aneka buah ini. Dia mampu menjual 300 porsi sop buah dalam sehari saat ini. Berbeda tatkala musim hujan, dagangannya hanya laku tidak sampai 100 porsi.

Penjual-Sop-Buah-2.jpg

Selama kemarau, Ali punya trik khusus untuk mendongkrak penjualan. Dia memajang buah timun suri segar ukuran jumbo di atas meja lapak, sehingga siapapun yang melintas dekat pangkalannya, akan membayangkan kesegaran buah timun suri yang ranum segar pada saat panas maksimal melanda.

"Untuk harga saya tetap pertahankan Rp 10 ribu walaupun banyak juga penjual lainnya yang membandrol lebih dari Rp 10 ribu. Saya ambil untung dikit ngga apa yang penting dagangan laku keras," kata Ali, Selasa (12/8/2024).

Menurutnya, sop buah adalah sajian yang banyak dicari oleh masyarakat. Apalagi, untuk lokasinya yang di tengah-tengah kota. Terlebih, sop buah adalah sajian yang praktis dan sangat menyegarkan di tenggorokan pada saat siang maupun sore hari.

Suwarso (40), seorang pelanggan sop buah mengakui jika Timun suri di tempat Ali hampir setiap saat ada dan kondisinya segar serta ukurannya besar.

Penjual-Sop-Buah-3.jpg

"Saya kalau beli Sop buah di sini minta buah timun surinya ditambah buat kesehatan cegah panas dalam, dan harganya lebih murah dibandingkan di tempat lain," katanya.

Ali berjualan setiap harinya mulai pagi pukul 08.00 WIB sampai malam. Namun dagangannya kerap sudah habis saat menjelang waktu Maghrib tiba.

"Setengah enam biasanya sudah habis. Tinggal beberapa mangkok untuk habis maghrib," kata pria yang akrab dipanggil Bang Ali  tersebut.

Di tengah panas kemarau yang menyengat Kabupaten Pemalang, Ali mengaku bisa menjual 250-300 mangkok sop buah. "Ya, lumayan. Kita bersyukur saja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," tutupnya. (*)

Pewarta : Ragil Surono
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.