TIMES BENGKULU, JAKARTA – Banjir bandang di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara,mengejutkan warga setempat. Sebanyak 12 orang dilaporkan hilang. Upaya penanganan darurat segera dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan.

Kronologi Kejadian 

Banjir bandang terjadi di Desa Simangulampe, Sumatera Utara, pada Jumat (1/12/2023) malam mengejutkan banyak orang. Laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh hujan intensitas tinggi yang melanda wilayah Humbang Hasundutan.

Banjir bandang itu menyebabkan kerusakan pada rumah, rumah ibadah, penginapan, dan lahan pertanian. "Banjir bandang membawa bongkahan batu berukuran besar dan puing berupa batang pohon serta ranting berikut air bah bercampur lumpur," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

Upaya Penanganan Darurat

Sebagai respons terhadap tragedi ini, BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan langsung turun ke lapangan. Mereka berkoordinasi dengan lintas instansi, melakukan kaji cepat, dan memulai upaya pencarian serta pertolongan.

Tim gabungan, termasuk anggota BPBD, dilengkapi dengan alat berat, mobil pemadam kebakaran, dan ambulans untuk mempermudah proses pencarian, pertolongan, dan pembersihan material. Kolaborasi dengan Badan SAR Nasional ditingkatkan untuk mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan korban.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Humbang Hasundutan, Batara Franz Siregar, mengatakan pihaknya sudah memerintahkan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) agar bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing untuk lebih cepat memulihkan situasi.

"Sejumlah alat berat yang ada di BPBD, Dinas PUTR, dan di Dinas Pertanian, sudah dikerahkan ke lokasi. Dinas Sosial sudah menyiapkan dapur umum untuk kesediaan makanan bagi keluarga yang terdampak longsor. Tenaga medis, termasuk peralatan, baik itu dari ouskesmas dan RSUD Doloksanggul disiagakan untuk menangani korban, pun Dinas Lingkungan Hidup yang telah menyiapkan kebutuhan air bersih," ujar Batara.

Selain itu, lanjut Batara, Tim Basarnas Pos Parapat telah diminta bantuan untuk operasi pencarian dan pertolongan bagi korban dan saat ini sudah tiba di lokasi.

Kerugian Materil dan Dampak Lainnya

Dampak material dari banjir bandang ini cukup signifikan, dengan 12 rumah rusak berat, termasuk satu rumah ibadah dan satu penginapan. Sekolah dasar juga terdampak, begitu pula lahan pertanian seluas kurang lebih lima hektare yang terendam banjir. Kerugian materil ini menjadi salah satu fokus utama dalam proses pemulihan dan rekonstruksi

Peringatan Dini Cuaca dari BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga Senin (4/12/2023).

BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan upaya mitigasi, seperti pemantauan kondisi tebing dan hulu sungai, pembersihan sampah, dan monitoring kondisi tanggul, jalan, dan jembatan.

Untuk masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai dan tebing diminta untuk melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus-menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Selain itu, perhatian terhadap kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi juga sangat ditekankan untuk mengurangi risiko bencana. (*)