Berita

Secuil Kisah tentang Mazkur dan Pentingnya Gelang Haji

Kamis, 25 Mei 2023 - 08:39
Secuil Kisah tentang Mazkur dan Pentingnya Gelang Haji Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid saat berkomunikasi dengan Mazkur bin Main asal Jakarta. (Foto: MCH 2023)

TIMES BENGKULU, JAKARTA – Ini cerita soal pentingnya identitas jemaah haji Indonesia wajib selalu melekat. Apa itu? Gelang haji. Sebuah pengalaman luar biasa menimpa seorang jemaah haji bernama Mazkur bin Main, beberapa saat setelah tiba di Madinah, Rabu (24/5/2023). Belum genap 24 jam berada di Tanah Suci, Mazkur mengalami kejadian yang membuatnya lupa arah pulang setelah keluar dari hotelnya di Madinah.

Mazkur bin Main merupakan salah satu anggota kelompok terbang (Kloter) 1 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 1). Bersama dengan 389 jemaah asal DKI Jakarta lainnya, Mazkur baru saja tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada hari Rabu (24/5/2023) pukul 06.30 waktu Arab Saudi (WAS). Dari bandara, jemaah JKG 01 ini kemudian diantarkan ke hotel di Madinah sekitar pukul 08.00 WAS.

Setelah istirahat sejenak, Mazkur masih merasa sulit mempercayai bahwa dirinya berada di Tanah Suci. Ia merasa seperti masih berada di Tanah Air dan memiliki keinginan untuk mencari keluarganya. Sayangnya, karena belum sempat mengamati wilayah sekitar hotelnya, Mazkur keluar tanpa tahu arah pulang.

Terletak di Sektor 1 dekat Masjid Nabawi, Madinah, kawasan tempat Mazkur menginap penuh dengan hotel-hotel megah. Jemaah haji perlu mengamati sekitar dengan cermat agar bisa mengenali arah dari hotel ke Masjid Nabawi, dan sebaliknya.

Beruntung bagi Mazkur, dia bertemu dengan seorang petugas haji yang dengan sabar membantu mengatasi masalahnya. Petugas tersebut dapat mengidentifikasi Mazkur melalui gelang identitas yang dipakainya. Gelang tersebut memuat berbagai informasi, termasuk keterangan tentang kloter jemaah.

Dengan informasi dari gelang identitas tersebut, diketahui bahwa Mazkur tergabung dalam kloter JKG 01. Petugas segera mengecek lokasi hotel kloter tersebut dan menemukan bahwa Mazkur menginap di Hotel Grand Plaza Badr Almaqam yang terletak di Sektor 1. Petugas dengan sigap mengantarkan Mazkur bin Main kembali ke hotelnya hingga dia bertemu dengan petugas lainnya.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H, Subhan Cholid, yang sedang mengunjungi Grand Plaza Badr Almaqam saat itu, berkesempatan untuk berbincang dengan Mazkur. Jemaah Mazkur dari kloter JKG 01 tersebut menceritakan pengalamannya yang membingungkan.

"Pengalaman Pak Mazkur mengajarkan kepada kita betapa pentingnya setiap jemaah untuk selalu mengenakan gelang identitas yang diberikan saat masuk asrama haji," ujar Subhan Cholid, Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H.

Dikenali dari Gelang 

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H, Subhan Cholid, menjelaskan pentingnya gelang identitas jemaah haji yang diberikan saat masuk asrama haji. Gelang tersebut tidak hanya berfungsi sebagai asesoris, tetapi juga menjadi bagian integral dari identitas diri setiap jemaah.

Subhan menjelaskan bahwa gelang identitas jemaah terbuat dari logam yang tahan dalam kondisi apapun, bahkan saat terkena api. Gelang ini tidak hanya sekadar aksesori, melainkan juga menyimpan informasi penting seperti nomor paspor dan kloter jemaah. Informasi ini memungkinkan untuk mengidentifikasi asal jemaah dan hotel tempat tinggalnya, baik di Madinah maupun Makkah.

Sebagai identitas yang kuat, gelang tersebut memungkinkan pemiliknya diidentifikasi, baik saat ditemukan bersama dengan jemaahnya maupun dalam situasi yang sulit. Subhan memberikan contoh peristiwa tahun 2015, saat terjadi peristiwa di Mina dan kecelakaan crane. Dalam kejadian tersebut, ada jemaah yang meninggal dunia, namun dapat diidentifikasi melalui gelang identitasnya.

Subhan juga mengingatkan peristiwa tahun 2012, ketika seorang jemaah haji Indonesia terpisah dari rombongannya dan ditemukan dalam keadaan meninggal di Gunung Uhud. Pada saat itu, mengidentifikasi jasadnya menjadi sulit, tetapi gelang yang dikenakannya menjadi petunjuk yang membantu mengungkap identitasnya.

"Oleh karena itu, saya mohon agar gelang identitas ini tidak ditukar atau ditinggalkan. Harap kenakan gelang tersebut dengan erat supaya tidak lepas dari tangan selama berada di Tanah Suci," kata Subhan berpesan.

"Mohon jangan ditukar selama masih berada di Tanah Suci. Gelang ini mengandung data pribadi yang penting. Oleh karena itu, jangan berikan gelang kepada orang lain atau menukar gelang dengan orang lain. Gelang ini juga dapat menjadi kenang-kenangan seumur hidup bagi setiap jemaah."

Pentingnya gelang identitas jemaah haji menjadi pengingat bagi seluruh jemaah untuk menjaga dan menghargai gelang tersebut selama berada di Tanah Suci. Gelang identitas tersebut bukan hanya sebuah aksesori, melainkan sarana penting untuk memastikan keamanan dan identifikasi jemaah, serta sebagai kenang-kenangan yang berharga sepanjang hidup. (*)

Pewarta : Bambang H Irwanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.