TIMES BENGKULU, JAKARTA – Muhammadiyah menjadi organisasi yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat oleh publik. Selain karena soal izin tambang dari pemerintah Presiden Jokowi, organisasi yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan tersebut baru-baru ini telah mengalihkan semua dananya dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) ke Bank lain.

Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi keagamaan yang mandiri dan juga memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan SDM dan SDA di Tanah Air. Misalnya, organisasi yang berdiri lebih dari satu abad ini telah membangun ribuan sekolah dan universitas di Indonesia.

Yang tak banyak tahu, dibalik kesuksesannya tersebut, Muhammadiyah memiliki sifat-sifat. Nah, sifat-sifat ini diamalkan secara konsisten secara organisasi atau kader-kadernya, hingga bisa terwujud organisasi besar dan mandiri seperti saat ini.

Apa saja sifat-sifat tersebut? Berikut dikutip TIMES Indonesia dari buku Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, yang berjudul: Memahami Ideologi Muhammadiyah:

Satu, beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

Dua, memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

Tiga, lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.

Empat, bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

Lima, mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.

Enam, amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.

Tujuh, aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.

Delapan, kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

Sembilan, membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.

Sepuluh, bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Demikian sifat-sifat Muhammadiyah. (*)