TIMES BENGKULU, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, memberikan kuliah umum mengenai tantangan masa depan yang dihadapi manusia di Yeungnam University, Korea Selatan. Universitas ini termasuk salah satu perguruan tinggi terkemuka di Korea Selatan yang didirikan oleh Presiden ke-2 Korea, Park Chung hee. Yeungnam University memiliki visi terkait "Globalisasi dalam Saemaul Undong." Korea Selatan, yang dulunya termasuk negara termiskin, kini telah menjadi negara pemberi bantuan. Banyak negara yang belajar dari Saemaul Undong di Yeungnam University.
Bambang Soesatyo yang baru-baru ini diangkat sebagai Penasihat Kebijakan Ekonomi Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan, mengungkapkan bahwa Yeungnam University telah menghasilkan banyak alumni sukses, termasuk Coach Shin Tae-yong, pelatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia yang membawa Indonesia ke Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir.
"Dalam menghadapi tantangan masa depan yang sulit diprediksi, kita menyadari bahwa pendidikan berkualitas dan kompetitif menjadi kunci kemajuan bangsa. Oleh karena itu, berbagai entitas pendidikan di Indonesia telah menjalin kerjasama dengan entitas pendidikan global, termasuk Korea Selatan, dalam bentuk pertukaran pelajar, penelitian bersama, serta pengembangan riset dan teknologi. Saya sangat mendukung program-program kerjasama pendidikan antara kedua negara," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Yeungnam University Korea Selatan pada Rabu (20/9/23).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Yeungnam University, seperti Rektor/President Choi Oe-chool, Vice President for International Affairs Seo Yongwon, Associate Vice President for International Affairs Hong Kwang Hee, Director Jeong Ju Lee, Director Lee Jeong Ju, dan Chairperson Lee Jae-Mo.
Sementara itu, delegasi yang turut hadir bersama Ketua MPR RI meliputi Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Sekretaris Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia Junaidi Elvis, Rektor Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Eming Sudiana, Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen, serta Counselor Politik KBRI Seoul Sigit Aris Prasetyo dan Ketua Gerak BS Bali Goerge.
Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia memiliki potensi besar, terutama dalam membangun kemitraan strategis di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Menurut peringkat pendidikan dunia tahun 2023 yang disusun oleh Worldtop20org, pendidikan di Korea Selatan menempati peringkat kedua terbaik di dunia.
"Korea Selatan telah mencapai banyak kesuksesan yang luar biasa, termasuk meningkatnya pendapatan per kapita hingga mencapai $33.390. Industri teknologi global seperti Samsung dan LG telah tumbuh menjadi pemimpin global. Industri otomotif juga berkembang pesat dan berhasil menyaingi industri otomotif Jepang dan Eropa di pasar global," ungkapnya.
Bambang Soesatyo menilai kesuksesan Korea Selatan sebagai negara maju tidak terjadi secara kebetulan, melainkan berdasarkan perencanaan dan kerja keras bersama dari berbagai pihak, serta dukungan kebijakan pemerintah. Keberhasilan ini juga disebabkan oleh komitmen masyarakat Korea untuk terus maju dan berkembang.
Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal. Korea Selatan telah berhasil memanfaatkan periode bonus demografi dengan strategi pengembangan modal intelektual yang terfokus.
Bambang Soesatyo meyakini bahwa Indonesia, yang juga mengalami bonus demografi, harus mempersiapkan sumber daya manusia yang terdidik dan berdaya saing melalui pendidikan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ketua MPR RI Memberikan Kuliah Umum di Yeungnam University Korea Selatan
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |