TIMES BENGKULU, MALANG – Kadispen AU Marsma Agung Sasongkojati mengklaim bahwa dari hasil temuan sementara jatuhnya dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano di area Gunung Bromo disebabkan adanya kondisi cuaca buruk.
"Ini pure (murni) cuaca buruk, tidak ada tabrakan antar pesawat dari yang kita lihat," ujar Marsma Agung saat menggelar konferensi pers di Lanud Abd Saleh Malang, Kamis (16/11/2023).
Ia mengungkapkan, setidaknya ada empat pesawat yang take off dari Lanud Abd Saleh sekitar pukul 10.51 WIB.
Kemudian, dua pesawat lainnya berhasil mendarat kembali ke Lanud Abd Saleh dan kehilangan kontak dengan dua pesawat lainnya yang dinyatakan jatuh di area Gunung Bromo.
"Sesaat setelah cuaca kurang baik, pesawat saling melepas diri dan saat itulah kehilangan kontak pesawat," ungkapnya.
Diketahui, saat itu Awan menyelimuti lereng gunung Bromo yang membuat hilangnya kontak antar pesawat dan terjadinya kecelakaan tersebut.
"Saat itu awan menyelimuti lereng gunung," katanya.
Ia membeberkan, pesawat tersebut lepas landas dan terbang diketinggian sekitar 8.000 kaki.
"Pesawat terbang 8.000 kaki. Ada empat pesawat delapan orang, hanya dua yang mengalami kecelakaan," tuturnya.
Pesawat tersebut terbang dari Lanud Abd Saleh untuk melakukan latihan formasi yang memang digelar secara rutin.
Saat itu, lanjut Marsma Agung, kondisi crew dan pesawat sebelum terbang telah di cek dan dalam kondisi yang bagus serta layak.
Akan tetapi, kejadian ini diluar perkiraan dan menjadi kabar duka bagi TNI AU.
"Tidak ada masalah soal kelayakan pesawat dan kerusakan. Ini pesawat usianya masih muda, 9 tahun. Untuk perawatan juga tidak terlalu susah," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya masih harus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pastinya dua pesawat terjatuh di area Gunung Bromo.
"Kami belum bisa memastikan, karena harus penyelidikan lebih lanjut," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: TNI AU Klaim Cuaca Buruk Jadi Penyebab Jatuhnya 2 Pesawat di Bromo
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |