TIMES BENGKULU, JAKARTA – Pondok Gede, Bekasi, 16 September 2023 - Pagi itu, Kampus 2 Universitas As-Syafi’iyah dipenuhi keramaian. Terdapat bazaar yang menampilkan seni khas Betawi, makanan dan minuman tradisional, serta berbagai lomba termasuk khitanan massal. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh parade ondel-ondel dan drum band yang berhasil menarik ribuan pengunjung ke kampus tersebut.
Seluruh rangkaian acara tersebut merupakan bagian dari 'Hajatan Betawi IV Tahun 2023', sebuah festival budaya Betawi yang kembali digelar setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Pembukaan Hajatan Betawi IV dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), Prof. Dr. H. Dailami Firdaus SH, LLM, Mayjen (Purn) H. Nachrowi Ramli SE, serta berbagai tokoh Betawi, habaib, ulama, seniman, budayawan, politisi, dan masyarakat Betawi lainnya.
Dalam sambutannya, HNW memberikan apresiasi kepada budaya Betawi dengan menyampaikan pantun, "Bukan ketan sembarang ketan, ketan Ciawi lezat rasanya, bukan hajatan sembarang hajatan, Hajatan Betawi luar biasa." Pantun tersebut disambut dengan antusiasme oleh ribuan peserta. HNW menyatakan harapannya bahwa acara ini akan membawa berkah, bukan hanya bagi warga Betawi tetapi juga bagi seluruh warga Indonesia.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan bahwa melalui Hajatan ini, warga Betawi memelihara dan mewujudkan warisan budaya leluhur mereka. Ini penting karena selain menjaga jati diri bangsa, juga untuk menegaskan bahwa kita adalah bangsa yang memiliki budaya yang luhur.
Menurut HNW, warga dan budaya Betawi dikenal karena toleransi, keterbukaan, keramahan, dan kemampuan memberikan solusi. Ini adalah kualitas yang sangat berharga, terutama mengingat tahun politik yang mungkin diwarnai dengan perpecahan dan penyebaran hoaks. Dengan mengadakan acara-acara yang mengingatkan kita akan prinsip-prinsip budaya kita, HNW berharap pemilu yang akan datang dapat diselenggarakan dengan penuh martabat.
HNW juga mengapresiasi warga Betawi yang dengan budayanya dapat menerima siapa pun untuk tinggal bersama mereka di Jakarta, suatu sikap yang seharusnya dijadikan contoh bagi kita semua. Ia menyebutnya sebagai fakta yang harus diingatkan bahwa inilah sikap yang harus kita junjung tinggi. Sikap saling menghormati ini adalah kunci kesatuan bangsa Indonesia.
"Sikap positif ini perlu dijaga dan ditingkatkan. Dengan semangat ini, semua yang terkait dengan pemilu, baik proses maupun hasilnya, harus menghadirkan budaya unggulan bangsa kita dan memperkuat komitmen kita untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan reformasi di dalam kerangka NKRI," tegas HNW. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: HNW Apresiasi Hajatan Betawi IV
Pewarta | : |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |