TIMES BENGKULU, SURABAYA – Pameran 1st Annual Art & Artifact Exhibition di Resto Nine Surabaya menampilkan beberapa artefak bersejarah. Salah satunya koleksi benda antik berupa vas porselen dari Dinasti Ming Yongle.
Vas porselen biru-putih itu berusia lebih dari empat abad. Tepatnya pada tahun 1403. Vas ini memiliki makna lebih dari sekadar barang hias, tetapi merupakan cerminan tradisi dalam seni dan kerajinan yang telah berkembang dari waktu ke waktu.
Vas bundar dengan tinggi 29 cm ini dibuat pada masa Dinasti Ming Yongle (1403-1424) dengan gambar naga putih yang dikelilingi air laut.
"Vas ini dipajang di British Museum, dikoleksi oleh David Wave Chinese Art Foundation, London, Inggris," demikian ungkap kolektor Hartono Hadi dalam e-katalog yang diberikan kepada pengunjung pameran, Rabu (25/9/2024).
Vas bundar dari Dinasti Ming, khususnya dari masa pemerintahan Kaisar Yongle memiliki sejarah yang menarik.
Dinasti Ming dikenal sebagai periode keemasan seni keramik. Yongle berperan penting dalam pengembangannya dengan memindahkan ibu kota ke Beijing dan mendukung proyek besar, seperti pelayaran armada Zheng He.
Vas ini sering dihiasi desain kompleks, termasuk naga, simbol kekuatan dan kekuasaan. Porselen dari periode ini sangat dihargai, baik di dalam negeri maupun internasional, dan menjadi koleksi yang dicari oleh para kolektor.
Vas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai barang hias, tetapi juga simbol warisan budaya dan prestise, mencerminkan pencapaian artistik luar biasa dari Dinasti Ming.
Naga pada vas merupakan simbol dari kekuasaan, kebijaksanaan, dan pelindung, sedangkan warna putih dari naga itu sendiri menandakan keberuntungan serta status tinggi dari pemiliknya.
Cat-air laut yang terlukis di sekelilingnya mencerminkan kekuatan dan ketenangan, dengan air sebagai simbol kehidupan dan harapan.
Vas ini juga memiliki makna spiritual, yaitu sebagai pelindung rumah dan penghuninya. Simbol prestise, keindahan seni keramik ini menyajikan pencapaian artistik tinggi dari Dinasti Ming. Dengan demikian, guci bulat Dinasti Ming Yongle merupakan dekorasi benda yang sarat makna dan cerita.
"Hal ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara masyarakat Surabaya dengan warisan budaya Tiongkok yang telah berpartisipasi dalam membangun kota ini," terangnya.
Dengan mempelajari dan mengapresiasi artefak Tiongkok Kuno, pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahannya, namun juga dapat merenungkan filosofi kehidupan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pameran 1st Annual Art & Artifact Exhibition bertema "The Secret of Archipelago” di Resto Nine Surabaya yang berlangsung hingga 30 Oktober 2024 mendatang, turut menampilkan koleksi seperti porselen antik, patung, dan tekstil yang menggambarkan tradisi dan keahlian tinggi Tiongkok. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 1st Annual Art & Artifact Exhibition Surabaya Pamerkan Vas Dinasti Ming Yongle Berusia Empat Abad
Pewarta | : Chyntia Permatha Dara P (MG) |
Editor | : Irfan Anshori |