Berita

Gotong Royong Selesaikan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Jumat, 18 Juni 2021 - 20:46
Gotong Royong Selesaikan Pandemi Covid-19 di Indonesia Masyarakat diminta selalu menggunakan masker untuk menghindari Covid-19. Pasalnya, angka di Indonesia saat ini terus bertambah. (FOTO: REUTERS)

TIMES BENGKULU, JAKARTA – Indonesia menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, angka Covid-19 akhir-akhir ini membuat cemas. Pemerintah pusat dan daerah tak bisa berjalan sendiri, masyarakat diminta kesadarannya untuk gotong-royong menyelesaikannya.

Jika hal ini tidak terwujud, prediksi Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane soal fasilitas kesehatan di Tanah Air akan kolaps dalam satu bulan ke depan ini adalah bukan tidak mungkin akan terjadi.

Per Jumat (18/6/2021) ini saja, jumlah kasus baru kembali mencemaskan. Yaitu bertambah hampir 13 ribu, yakni sekitar 12.990. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.963.266 kasus.

Sementara penyambung terbanyak yakni dari DKI Jakarta, dengan 4.737 kasus baru. Khusus di Ibu Kota, jumlah ruang isolasi hanya tinggal 12 persen. Sementara BOR di Wisma Atlet hanya tersisa 22 persen.

Dari data Kemenkes RI sendiri, dari total kasus secara nasional itu, sebanyak 1.779.127 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang sembuh itu bertambah 7.907 dari hari sebelumnya. Sebanyak 54.043 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat usai positif Covid-19 bertambah 290 dari kemarin.

Diminta Transparan

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah transparan dalam data kasus. Hal itu dikarenakan, jika data disembunyikan, akan berdampak negatif.

"Negara harus transparan, setiap minggu Whole Genome Sequence (WGS) baru harus dipaparkan," kata Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan dalam acara daring, Jumat (18/6/2021) siang tadi.

Minta Lockdown

Untuk menekan kasus Covid-19 tersebut, tak sedikit pihak yang memberi masukan agar pemerintah melakukan karantina wilayah atau lockdown. Salah satunya masukan itu datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani mengatakan, pertimbangkan melakukan lockdown karena dinilai dapat menurunkan tingkat penyebaran Covid-19.

"Pemerintah perlu memikirkan kemungkinan memberlakukan lockdown total guna mengendalikan lonjakan kasus," kata Netty dalam keterangannya.

Sebelumnya, masukan itu juga datang dari Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko. Ia menilai keputusan lockdown bisa dilakukan pemerintah karana saat ini Indonesia juga menghadapi varian baru, di antaranya varian B117 Alfa, B1351 Beta, dan B1617.2 Delta.

"Jadi sekarang kita berhadapan bukan hanya dengan musuh lama, virus Covid-19 yang lama. kita berhadapan dengan varian baru," ucap Miko kepada CNN Indonesia TV kemarin.

"Malaysia saja lockdown menghadapi varian B1617.2. Singapura juga lockdown demi rakyatnya, menurut saya Indonesia harus melakukan lockdown demi rakyat," ujarnya lagi.

Kebijakan yang Lebih Tegas

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir juga menyampaikan, saat ini Covid-19 sangat perlu perhatian superserius khususnya, bukan hanya dari pemerintah pusat dan daerah, akan tetapi dari seluruh rakyat di Tanah Air.

"Pandemi ini nyata dan telah meluas di hampir seluruh negara,” kata Haedar Nashir, seperti dikutip dari laman Muhammadiyah.

Ia mengatakan, berkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19 saat ini, pemerintah pusat maupun daerah agar benar-benar menerapkan kebijakan yang lebih tegas atau progresif dalam mengatasi Covid-19, termasuk dalam penerapan PPKM.

“Pemerintah secara khusus harus semakin memastikan jaminan perlindungan para dokter, tenaga kesehatan, dan petugas di seluruh Rumah Sakit baik negeri maupun swasta yang sampai saat ini semakin berat bebannya dalam menangani pasien Covid-19. Termasuk dalam memastikan  suplai oksigen dari para vendor yang harus dituntut lebih bekerja keras, sebagaimana  para petugas Rumah Sakit telah bekerja keras,” ujarnya saat menyikapi angka Covid-19 yang tinggi. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.