TIMES BENGKULU, JAKARTA – Menyusul dugaan terbunuhnya Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah di Beirut, kini Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dipindahkan ke tempat yang aman di dalam negeri, dengan tingkat keamanan yang sangat ketat.
Dilansir Al Azeera, bahwa Reuters telah mengutip dua pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa Iran masih terus melakukan kontak dengan Hizbullah dan kelompok lain yang bersekutu dengannya untuk menentukan langkah selanjutnya.
Langkah-langkah itu dilakukan setelah Israel mengumumkan pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam penggerebekan yang menargetkan markas komando pusat partai tersebut di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, Jumat malam lalu.
Tentara Israel mengatakan, bahwa pasukannya menjatuhkan sekitar 85 bom penusuk bunker, yang masing-masing berbobot satu ton bahan peledak, untuk membunuh Nasrallah, dan menambahkan bahwa pasukannya fokus pada menghilangkan ancaman serangan teroris, termasuk peluru kendali yang mungkin menargetkan titik-titik strategis.
Di Teheran, seperti dilansir Al Jazeera, Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran telah mendesak perlunya menyikapi dengan tegas dan membuat entitas Zionis menyesali kejahatannya.
Reuters juga mengutip sumber informasi yang mengatakan bahwa Iran masih terus-menerus berhubungan dengan Hizbullah dan sekutu regional lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya.
Di Beirut, Perdana Menteri Lebanon mengatakan pemerintah akan mengadakan sidang luar biasa malam ini untuk membahas perkembangan terkini.
Sebelumnya, para pejabat Israel mengatakan kepada New York Times bahwa serangan hari Jumat itu bertujuan untuk menghancurkan kekuatan Hizbullah dengan membunuh para pemimpin seniornya, dan jika berhasil, hal itu akan memungkinkan Israel menghindari invasi darat ke Lebanon.
Pesan Ali Khamenei
Meski demikian Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei masih mengeluarkan pesan mengenai perkembangan terkini di Lebanon.
Rezim Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Dahie, Beirut, pada hari Jumat, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.
"Pembunuhan orang-orang yang tak berdaya di Lebanon sekali lagi mengungkapkan sifat brutal kaum Zionis dan membuktikan kepicikan dan kebijakan bodoh para pemimpin rezim perampas kekuasaan," kata Pemimpin Islam Iran itu dalam sebuah pesan pada hari Sabtu (28/9/2024) seperti dilansir Mehr News Agency.
"Geng teror yang menguasai rezim Zionis tidak belajar dari perang kriminal mereka selama satu tahun di Gaza dan gagal memahami bahwa pembunuhan massal terhadap wanita, anak-anak, dan warga sipil tidak bisa memengaruhi Perlawanan," tambahnya.
"Sekarang mereka sedang menguji kebijakan bodoh yang sama di Lebanon," tegas Pemimpin Tertinggi Iran itu lagi
Ayatollah Khamenei memperingatkan, bahwa para penjahat Zionis itu harus tahu, bahwa mereka terlalu kecil untuk menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur kuat Hizbullah di Lebanon. Karena itu, Pemimpin Tertinggi Iran ini menekankan, bahwa semua pasukan perlawanan di wilayah tersebut bersama Hizbullah dan mendukungnya.
"Nasib wilayah ini akan ditentukan oleh pasukan Perlawanan," tegasnya.
Rakyat Lebanon tidak melupakan apa yang dilakukan Hizbullah terhadap Zionis sebelumnya, kata Pemimpin Besar Revolusi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei itu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dalam Pengamanan Super Ketat
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Faizal R Arief |