TIMES BENGKULU, MAKKAH – Ribuan bus shalawat telah dikerahkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melayani jemaah haji Indonesia yang akan beribadah ke Masjidil Haram. Sebanyak 8 armada bus selawat khusus disiapkan untuk jemaah haji lansia.

Kepala Seksi Layanan Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman, menjelaskan bahwa bus selawat khusus ini diperuntukkan bagi jemaah lansia dan disabilitas yang menggunakan kursi roda.

"Indonesia saat ini mengajukan kepada vendor atau syarikah untuk menyiapkan 10 unit bus khusus lansia, dan delapan sudah tersedia di lapangan, tersebar di dua terminal, Syib Amir dan Ajyad," ujar Syarif. 

Bus selawat khusus lansia ini didesain dengan pijakan atau dek yang lebih rendah agar kursi roda jemaah dapat masuk dengan mudah. Interior bus ini juga dirombak untuk memberikan ruang yang lebih luas di tengah bus.

Di sisi depan, hanya ada dua baris kursi dengan konfigurasi dua kanan dan dua kiri. Jika tidak ada jemaah lansia yang akan pergi ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah wajib, bus ini tetap akan beroperasi sebagai cadangan.

"Selagi tidak digunakan, bus ini tetap digunakan sebagai transportasi cadangan," kata Syarif. Program layanan lansia ini sudah diterapkan sejak tahun lalu. Tahun ini, jemaah lansia juga sudah memiliki pendamping, sehingga mereka terkadang masih menggunakan bus selawat biasa.

"Namun, jika ada laporan jumlah lansia lebih dari 20 orang dalam satu rombongan, bus khusus lansia ini akan disiapkan secara terpisah dari pendampingnya," tambah Syarif.

Saat ini, jumlah jemaah haji yang telah tiba di Mekkah mencapai sekitar 177.000 orang. Untuk pergi ke Masjidil Haram, mereka dapat menggunakan bus selawat yang beroperasi 24 jam di lima wilayah: Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy. Sejak beroperasi 16 hari lalu, sebanyak 3.973 bus selawat telah dikerahkan untuk melayani jemaah haji Indonesia, dengan total bus selawat yang akan digunakan mencapai 7.888 bus.

"Bus selawat yang digunakan dari awal sampai hari ini berjumlah 3.673 bus, dan hari ini saja ada 364 bus yang beroperasi," jelas Syarif.

Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan jemaah haji Indonesia, terutama yang lansia dan disabilitas, dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan aman.(*)