Berita

Uni Eropa Sepakat Pasok Ukraina Satu Juta Amunisi

Selasa, 21 Maret 2023 - 05:29
Uni Eropa Sepakat Pasok Ukraina Satu Juta Amunisi Seorang tentara Ukraina menyiapkan peluru artileri. (FOTO: Kateryna Klochko/AP Photo)

TIMES BENGKULU, JAKARTA – Para menteri Uni Eropa (UE) menyiapkan satu juta peluru untuk Ukraina hingga satu tahun mendatang dalam menghadapi perangnya melawan Rusia.

Lebih dari selusin negara anggota Uni Eropa telah setuju untuk memasok Ukraina dengan setidaknya satu juta peluru artileri selama tahun ke depan.

Rencana tersebut, senilai total dua miliar euro ($2,14 miliar) disetujui di Brussel pada hari Senin (20/3/2023).

Ukraina telah memberi tahu UE bahwa mereka membutuhkan 350.000 peluru sebulan untuk menahan pasukan Rusia yang terus maju dan melancarkan serangan balasan tahun ini.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba memuji keputusan UE itu. "Persis apa yang dibutuhkan," tulisnya di Twitter.

"Pengiriman mendesak dan pengadaan bersama yang berkelanjutan," tambahnya.

Kesepakatan itu datang saat Rusia semakin khawatir dengan serangan balasan Ukraina di dekat Bakhmut atau di Ukraina selatan, menurut sebuah laporan dari Institute for the Study of War.

"Serangan tahun baru Rusia sendiri mungkin mendekati puncaknya," tambah ISW.

Dimana hingga 30.000 korban Rusia diklaim di Bakhmut

Menteri pertahanan dan luar negeri dari 17 negara Uni Eropa dan Norwegia menandatangani perjanjian pasokan amunisi tersebut .

Bagian pertama dari rencana tersebut senilai $1,06 miliar; £863 juta yang diambilkan dari dana bersama bagi negara-negara UE untuk memanfaatkan stok mereka yang ada, dengan harapan bisa mengirimkannya ke Ukraina pada akhir Mei.

Bagian kedua dari kesepakatan itu juga senilai $1,06 miliar yang digunakan untuk bersama-sama memesan peluru 155mm untuk Ukraina.l

UE berharap pesanan bersama ini akan memberi insentif kepada perusahaan pertahanan Eropa untuk meningkatkan produksi mereka, dengan harapan kontrak bisa ditandatangani pada awal September.

Kesepakatan itu berarti setiap negara harus berbagi rincian persediaan amunisi mereka, sesuatu yang biasanya dirahasiakan.

Produksi amunisi saat ini di Eropa dikatakan tertinggal dari tingkat yang menurut Ukraina diperlukan untuk melawan Rusia.

Ada juga pertanyaan tentang seberapa banyak negara UE bisa berbagi dari stok mereka sendiri tanpa membuat diri mereka rentan.

"Meningkatkan kapasitas industri sangat penting," kata komisaris pasar internal UE, Thierry Breton saat berkunjung ke perusahaan industri senjata Prancis Nexter pada hari Senin.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell baru-baru ini juga memperingatkan bahwa blok tersebut harus memasok peluru artileri yang dibutuhkan Ukraina, atau menghadapi kemungkinan Ukraina kalah perang dengan Rusia.

Dia mengatakan pasukan Rusia menembakkan sekitar 50.000 peluru artileri setiap hari dan pasokan Ukraina harus ditingkatkan ke tingkat yang sama.

Hungaria, yang belum mengirimkan amunisi ke Ukraina dan sering mengancam akan memveto sanksi terhadap Rusia, abstain dari pemungutan suara Senin di Brussel tetapi menteri luar negeri Peter Szijjarto mengatakan hal itu "tidak akan mencegah orang lain melakukan apa yang mereka inginkan".

Norwegia juga mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah mengirimkan delapan tank Leopard II buatan Jerman ke Ukraina untuk digunakan dalam kemungkinan serangan balik Ukraina terhadap Rusia musim semi ini.

"AS juga mengizinkan tambahan bantuan militer senilai $350 juta untuk Ukraina," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. Ini termasuk amunisi untuk peluncur rudal Himars, peluru 155mm, dan meriam howitzer.

Para Menteri Uni Eropa (UE) yang menyepakati rencana bantuan satu juta amunisi senilai dua miliar euro ($2,14 miliar) itu sekaligus mengambil dari gudang senjata mereka sendiri dan bersama-sama membeli amunisi untuk Ukraina. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bengkulu just now

Welcome to TIMES Bengkulu

TIMES Bengkulu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.