TIMES BENGKULU, BANJARNEGARA – Sekelumit perjalanan pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Banjarnegara yang menjalani profesi sebagai sopir truk, menjadi sebuah kisah inspiratif bagi kita semua.
Usai menghadiri gathering komunitas Mitsubishi Fuso Canter yang dilaksanakan di Pantai Pangandaran, ada kisah menarik dari pasutri yang merajut sukses sebagai sopir truk Mitsubishi Fuso.
Taufik Urohman, atau akrab dipanggil Mas Boy (45), dan istrinya Suci Caswati (27), menyampaikan prinsip hidupnya bahwa untuk menjalani profesi sebagai sopir truk butuh hati yang sabar dan ikhlas.
Mas Boy yang merupakan bapak satu anak itu menuturkan bahwa ia telah menekuni profesi sebagai seorang sopir truk selama 20 tahun di mana kesehariannya diisi dengan bertugas mengantar beragam komoditas seperti buah salak dan cabai.
“Saya pakai truk Mitsubishi Fuso Canter FE 74 HD untuk mengangkut salak dari Banjarnegara ke Jakarta, dan dari Banjarnegara ke Lampung atau Sumatera saya angkut cabai,” tuturnya, Kamis (19/12/2024)
Peran Mas Boy sebagai pahlawan distribusi tidaklah mudah. Menjalani profesi ini ternyata membutuhkan kemahiran menyetir dan merawat kendaraan niaga yang ukurannya lebih besar dari kendaraan penumpang, Juga, melewati medan jalan yang sulit dan jarak tempuh yang panjang.
Belum lagi menjadi sopir truk juga banyak hal yang harus dikorbankan, termasuk jarang bertemu keluarga lantaran perjalanan yang ditempuh sangat jauh. Bila kondisi sudah tidak memungkinkan, sopir truk akan berganti dengan sopir kedua atau kernet untuk beristirahat.
Hal ini yang membuat sang istri turut serta menekuni profesi yang sama. Pada 2016 lalu, Suci memutuskan menjadi sopir kedua Mas Boy demi memenuhi kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi.
Suci mengaku meski kehidupan jalanan keras namun persaudaraan antar sopir Canter sangat kuat. Sehingga, sebagai seorang supir truk wanita, Suci tidak pernah khawatir jika menyangkut soal keamanan di jalanan, karena solidaritas antarsopir truk yang tinggi.
Suci juga tak terlalu khawatir jika menemui masalah di jalanan, baik soal kondisi truknya atau gangguan dari luar lainnya.
Melihat hal ini, Sudaryanto, General Manager of Business Communication PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan bahwa para pengemudi truk itu adalah aset penting.
Maka dari itu, selaku brand, pihaknya memberikan perhatian kepada mereka berupa pelatihan yang rutin untuk para pengemudi agar dapat mengemudi dengan aman dan nyaman.
"Sopir truk memegang peranan penting dalam roda perekonomian karena berkat merekalah proses distribusi dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan” ujarnya.
Berkat profesi yang ditekuni Mas Boy dan Suci, keduanya berhasil memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak mereka bahkan terbilang sukses dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Tak lupa, para sopir truk juga berharap, masyarakat dapat lebih memperhatikan jasa dan arti keberadaan mereka. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inspiratif, Pasutri Asal Banjarnegara Ini Lakoni Profesi Sopir Truk Demi Dukung Ekonomi
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Ronny Wicaksono |