TIMES BENGKULU, BENGKULU – Sosok mahasiswi ini gigih membawa nama Bengkulu di kancah nasional, Fazya Mutia Eza Bela, yang akrab disapa Fazya.

Saat ini, pemilik akun media sosial Instagram @fazyabela dan memiliki hobi membaca buku yang memperkaya wawasannya merupakan Mahasiswi Semester 5 pada program Sarjana Terapan Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 

Dalam hal ini gadis cantik asal Kembang Seri, Bengkulu Tengah, tidak hanya berfokus pada dunia akademik saja, namun juga aktif mempromosikan budaya daerahnya, khususnya melalui wastra Besurek. 

Perjalanan Prestasi dan Advokasi Wastra Besurek

Perjalanan Fazya ditandai dengan serangkaian prestasi mengesankan, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Di sekolah, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Bengkulu Tengah dan mengukir prestasi sebagai Juara 1 OSN Informatika SMA serta Juara 1 LCC Matematika SMA. 

Kemudian di bangku kuliah, dia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi II Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu 2023 dan Duta Kampus Poltekkes Kemenkes Bengkulu 2024. 

Puncaknya, ia sukses meraih gelar Winner Puteri Kebudayaan Bengkulu 2025, menempatkannya sebagai Runner Up 4 Putri Budaya Indonesia 2025 sekaligus Top 3 Putri Kuis Indonesia Pintar. 

"Saat ini saya juga dipercaya sebagai Brand Ambassador Yamaha Tamrin Bengkulu 2025," kata Fazya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, pada Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut yang terpenting, kini ia aktif memperkenalkan dan melestarikan wastra khas Bengkulu, yaitu Kain Besurek, serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan promosi budaya.

Transisi dari Akademisi ke Pageant

Fazya Mutia mengungkapkan bahwa ia baru mulai terjun ke dunia pageant tahun ini. "Saya sebenarnya baru terjun ke dunia pageant tahun ini. Sebelumnya, lebih fokus pada dunia akademik dan kegiatan kampus," ujar Zyaa. 

Lantas, lebih jauh ketertarikan perempuan yang hobi membaca buku untuk mengenal dan melestarikan budaya daerah mendorongnya untuk mengikuti ajang Putera Puteri Kebudayaan Bengkulu. 

Ia menjelaskan bahwa kecintaan pada warisan wastra Bengkulu, seperti Kain Besurek yang sarat makna dan keindahan, meyakinkannya bahwa pageant adalah wadah bagi generasi muda untuk menjaga identitas budaya bangsa. 

"Dengan segala usaha dan doa dari semua pihak, alhamdulillah saya berhasil meraih gelar Puteri Kebudayaan Bengkulu 2025 dan menjadi Runner Up 4 Putri Budaya Indonesia 2025," ungkap dia menuturkan sembari tersenyum manis.

Menjawab Tantangan Melalui Konten Kreatif

Di sela kesibukan sebagai mahasiswi kebidanan, Fazya disibukkan dengan berbagai kegiatan promosi dan pelestarian Kain Besurek. Ia terus mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan, kegiatan sosial, dan menciptakan konten edukatif seputar budaya untuk memberdayakan generasi muda. 

Menurut pandangannya, bahwa salah satu tantangan utama dalam advokasi budaya adalah anggapan sebagian masyarakat yang menilai budaya daerah itu hal kuno. 

"Di sinilah saya merasa terpanggil untuk menunjukkan bahwa budaya, termasuk wastra seperti Kain Besurek, bisa tampil keren dan modern tanpa kehilangan makna aslinya," tegasnya.

Harapan dan Pesan untuk Generasi Muda

Ke depan, Fazya berharap dapat terus berkontribusi dalam memperkenalkan Kain Besurek kepada masyarakat luas, menjadikannya bagian dari gaya hidup modern anak muda. Ia ingin berkembang menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas dan berprestasi, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan sekitar. 

Fazya berpesan kepada generasi muda: "Jangan pernah malu mencintai budaya sendiri. Budaya bukan sesuatu yang kuno, tapi cermin dari siapa kita sebenarnya." Ia menekankan bahwa mencintai budaya adalah wujud mencintai diri sendiri dan negeri ini. 

Dukungan penuh dari kedua orang tua, keluarga, teman-teman, dan masyarakat luas di Bengkulu menjadi kekuatan utamanya untuk terus melangkah lebih jauh dalam menggapai cita-cita yang diinginkan.(*)