TIMES BENGKULU, PROBOLINGGO – Ribuan Jamaah Al Jazziyah terpukau oleh penampilan spektakuler Elfa's Singer dan Ndaru Ndarboy di Jazz Gunung Bromo 2024, yang berlangsung di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu ekstrem 13 derajat Celsius.
Elfa's Singer membuka malam dengan lagu pamungkas "Prahara Cinta," membawa penonton larut dalam nostalgia dengan alunan musik klasik seperti "Juwita Malam," "Masa Kecilku," dan medley dari Earth Wind & Fire.
Penonton yang berkumpul di amfiteater Jiwa Jawa Resort, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tak henti-hentinya bernyanyi dan berjoget, menambah kehangatan dalam dinginnya Gunung Bromo.
Ginanjar saat berswafoto dengan Istri di tribun Jazz Gunung Bromo 2024. (FOTO: Ginan for TIMES Indonesia)
Tak hanya itu, Ndarboy Genk dari Bantul sukses membakar semangat penonton dengan lagu dangdut Jawa "Mendung Tanpo Udan," membuat suasana semakin meriah.
Meskipun suhu dingin menusuk kulit, ribuan penonton tetap asyik menikmati irama musik yang menggema di lereng Gunung Bromo itu.
Salah satu penonton, Ginanjar Widya mengaku ini pertama kali dirinya hadir dalam pagelaran Jazz Gunung Bromo.
"Atmosfernya luar biasa, musiknya memukau, dan dinginnya malah menambah pengalaman unik,” ucap CEO Moringa Good itu.
Untuk mengatasi dingin, Ginan yang saat itu ditemani istri tercintanya, Intan Permatasari, mengenakan jaket, sarung tangan, dan penutup kepala.
“Resmi sudah kami menjadi jamaah Al Jazziyah,” tegas adik kandung Gilang Juragan 99 itu, Minggu (21/7/2024).
Seluruh komponen, mulai dari suasana, musik, artis, panggung, hingga pertunjukan, membuatnya terpesona dan ingin terlibat di dalamnya. “Kudos, Jazz Gunung!,” ucapnya penuh semangat.
Gus Haris, tokoh multi-talenta dari Ponpes Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, memberikan tanggapan positif tentang Jazz Gunung Bromo 2024.
"Jazz Gunung Bromo bukan hanya sebuah event musik, tetapi juga simbol keindahan alam dan kekayaan budaya kita,” ujar pria yang akan mencalonkan Bupati Probolinggo itu.
Menurutnya, penampilan luar biasa dari Elfa's Singer dan Ndarboy Genk menambah kehangatan malam yang dingin di lereng Gunung Bromo.
Ia menyebut, Jazz Gunung Bromo 2024 adalah contoh nyata bagaimana seni dan alam dapat digabungkan untuk menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan bagi Jamaah Al Jazziyah.
“Saya sangat mengapresiasi upaya panitia dan semua pihak yang terlibat dalam menjadikan acara ini sukses," ungkap Gus Haris.
Sementara itu, salah satu personel Elfa's Singer, Uci Nurul mengungkapkan tantangan tampil di ketinggian ini, melawan suhu dingin.
"Kehangatan penontonnya luar biasa, berbeda dengan event jazz lainnya," ujar Uci.
Ia mengaku melakukan dua kali latihan khusus untuk mempersiapkan penampilan, termasuk mengaransemen ulang beberapa lagu agar lebih bernuansa jazz.
Jazz Gunung Bromo 2024 digelar selama dua hari di Amfiteater Jiwa Jawa Resort, Desa Wonotoro, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dimulai Jumat 19 Juli hingga Sabtu 20 Juli 2024.
Event tahunan ini selalu menghadirkan keunikan dengan latar belakang alam Bromo yang memukau. (*)
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |